Perjuangan masyarakat jogja yang bakti tehadap kotanya, disaat
Pemerintah Kota (PemKot) tak berdaya. Berbagai kalangan, aktivif, bahkan
Dosen Bapak Sumbo Tinarbuko turun tangan bersama komunitas anti sampah
visual dan berbagai kalangan pesepeda dari berbagai komuntas di jogja
yang peduli akan kota yang istimewa ini.
Bahu membahu menata membersihkan kota jogja dari sampah visual, membuat jalur sepeda memberi tanda jalur untuk difabel yang dipakai parkir dan warung dan tata kota yang mawut, merebut kembali ruang publik yang dijual pemda untuk iklan komersial.
Bahu membahu menata membersihkan kota jogja dari sampah visual, membuat jalur sepeda memberi tanda jalur untuk difabel yang dipakai parkir dan warung dan tata kota yang mawut, merebut kembali ruang publik yang dijual pemda untuk iklan komersial.
Jalur sepeda yang dianggap sebagai lahan parkir. CAP BUKAN LAHAN PARKIR
Ruang penyeberangan sepeda
Sampah visual yang dibersihkan oleh aktivis dan Dosen ISI Yogyakarta Bapak Sumbo Tinarbuko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar